MAKNA KESATUAN DAN KERUKUNAN
Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata dasar kerukunan adalah rukun yang artinya hubungan
persahabatan, damai, dan tidak saling berselisih. Oleh karena itu, tugas
pemimpin di dalam pemerintahan antara lain adalah berusaha menciptakan
kerukunan hidup beragama. Di dalam kamus yang sama, arti persatuan adalah
gabungan yang terdiri atas beberapa bagian yang telah bersatu.
Ajaran
islam sendiri telah mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
secara rukun, damai, dan sejahtera (baldatun tayyibah) sebagaimana tujuan hidup
manusia yang selalu diucapkan dalam doa yang sangat populer sebagai berikut:
Artinya:
“Dan diantara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia
dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS
Al-Baqarah/2:201)
Hadist
Nabi Muhammad SAW. Bersabda, “Sesungguhnya setan berkata, “Demi kemuliaan
Engkau wahai Tuhan, Aku akan senantiasa menyesatkan hamba-Mu selama ruh berada
dalam tubuh mereka.” Maka Allah SWT. Berfirman, “Demi kemuliaan-Ku dan
Keagungan-Ku senantiasa Aku mengampuni mereka selama mereka mohon ampun
kepada-Ku.” (HR Ahmad).
tulah
sumpah iblis dan setan yang pastyi akan memporak-porandakan tatatan kehidupan
manusia. Mereka menggoda manusia dengan masuk ke dalam akal pikiran dan hati,
manusia sehingga selalu menimbulkan perselisihan, permusuhan, dan perusakan.
Padahal melalui komitmen melaksanakan rukun islam manusia di proses oleh Allah
agar tidak berselisih, tidak dengki, tidak saling bermusuhan, dan tidak saling
bertikai agar persatuan dan kerukunan dapat diwujudkan.
MENJAGA PERSATUAN DAN KERUKUNAN
Tata
krama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan persatuan
antara
lain sebagai berikut.
- Mengucapkan salam
jika saling berjumpa dengan sesama muslim.
- Menyapa pada saat
berjumpa dengan saudara-saudara sebangsa dan setanah air meskipun yang
tidak beragama disertai dengan senyum ramah agar terjaga kerukunan terhadap
sesama.
- Saling menghargai
dan menghormati antarumat beragama dengan tidak saling menghina tata carea
ibadah dan nama serta pemahaman tentang Tuhannya masing-masing.
- Menghargai pendapat
dan keyakinan masing-masing umat beragama.
- Umat islam mengajak
kepada sesama umat manusia untuk menciptakan kedamaian dan anti kekacauan
(lihat QS Yunus : 25).
- Umat islam
senantiasa tidak sombong pada saat berkiprah dibumi (lihat QS Al-Isra :
37).
- Umat islam harus
berlaku adil terhadap siapa saja (lihat QS Al-Ma-idah : 8).
- Umat islam terbiasa
dengan sikap tolong menolong terhadap siapapun yang membutuhkan
pertolongan.
Islam tetap terjaga persatuannya, maka perlu
dibiasakan tata krama diantaranya sebagai berikut.
- Saling bersilaturahmi sebagai firman Allah SWT
Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisa/4 : 01). - Menyapakati peraturan-peraturan yang meliputi norma, hukum, etika, dan nilai-nilai budaya untuk sama-sama dipatuhi, dihormati, dan dihargai.
- Kunci keberhasilan suatu negara terletak pada kebiasaan warga negaranya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan disiplin, setia, dan sesuai dengan posisi serta amanah yang dipikulnya.
- Sesungguhnya, musuh utama rakyat Indonesia bukannya perbedaan jenis kelamin, perbedaan golongan, atau partai, suku bangsa, agama, dan mazhab, tetapi musuh utama rakyat Indonesia khususnya umat islam adalah kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.
- Kiat-kiat agar tidak berselisih, tidak bermusuhan, dan tidak merusak, tetapi bersatu dan rukun.
PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU
Perilaku
yang dapat diterapkan bila kita ingin menjaga persatuan dan kesatuan serta
menjalin kehidupan bermasyarakat yang harmonis antara lain sebagai berikut.
- Selalu bertutur
kata yang santun dan menghindari perkataan yang menyakitkan orang lain.
- Sering tersenyum
karena hal tersebut termasuk sedekah dan dapat melembutkan hati seseorang.
- Tidak suka membuka
aib orang lain dan selalu berusaha mendamaikan persengketaan.
- Mampu menahan diri
terhadap hasutan dan usaha untuk mengadu domba dan bermusuhan.
- Bersikap ikhlas
apabila membantu orang yang membutuhkannya.
- Tidak
membeda-bedakan pergaulan atas dasar status sosial atau kekayaan.
- Tidak suka berburuk
sangka atau menuduh orang lain karena akan menimbulkan rasa sakit hati.
Comments
Post a Comment